Joged Bumbung

Joged Bumbung merupakan salah satu tarian tradisional dan pergaulan di Bali. Biasanya tari ini dipentaskan dalam acara sosial kemasyarakatan di Bali, seperti acara pernikahan, pada musim sehabis panen, dan hari-hari raya. Tari Joged ini menjadi tari pergaulan masyarakat Bali yang kemudian menjadi tradisi.[1] Joged Bumbung juga masuk sebagai salah satu dari sembilan Tari Bali yang menjadi warisan budaya tak benda dunia.[2]

Joged bumbung juga menginspirasi keluarnya jenis tarian baru yang dikenal sebagai Tari Agirang. Tari Joged Bumbung mengandung nilai-nilai moral dan mengangkat tema sosial. Tujuan diciptakannya karya tari Agirang agar mengubah persepsi masyarakat Bali terhadap tari Joged Bumbung yang telah berkembang lebih erotis. Joged Bumbung diharapkan tetap memiliki nilai-nilai budaya tinggi yang berfungsi sebagai hiburan bagi masyarakat lokal maupun wisatawan.[3]

  1. ^ "4 Fakta Sebenarnya Tentang Joged Bumbung yang Sering Disebut "Goyang Syahwat"". Boombastis.com. 2017-11-25. Diakses tanggal 2019-02-07. 
  2. ^ "Pagelaran Seni Tradisional Bali mengembalikan Joged Bumbung sesuai pakem". Dinas Kebudayaan Kemdikbud RI. Diakses tanggal 7 Februari 2019. 
  3. ^ Rahayu, Putu Merina (2017-04-21). "Tari Agirang: Usaha Mengubah Persepsi Masyarakat Bali Terhadap Joged Bumbung". JOGED. 9 (1): 485–498. doi:10.24821/joged.v9i1.1675. ISSN 1858-3989. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search